Nama lengkap Associazione Calcio Milan 1899 SpA
Julukan Rossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Sejarah ac. milan(1990-an hingga kini)
Masa kejayaan Milan di era sepakbola modern adalah pada awal dekade 90-an ketika merajai Liga Italia di bawah asuhan Arrigo Sacchi, dan diteruskan oleh Fabio Capello. Puncaknya, Milan merebut trofi Liga Champions pada tahun 1994 dengan mengalahkan Barcelona di final. Sepeninggal Capello (yang menyeberang ke Spanyol untuk melatih Real Madrid), Milan terus menurun dan baru bisa meraih gelar juara Liga Italia pada musim kompetisi 1998/1999 di bawah asuhan pelatih Alberto Zaccheroni. Karena surut gelar, Zaccheroni kemudian diganti oleh mantan pemain Milan, Carlo Ancelotti. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepakbola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Setelah musim kompetisi 2006/2007 berakhir, santer dikabarkan bahwa Milan akan kehilangan Kaká yang diburu habis-habisan oleh Real Madrid. Trequartista asal Brasil ini memang sudah menjadi buruan Madrid yang sejak lama menginginkannya. Madrid menawarkan uang sebesar 80 juta euro atau setara dengan 980 miliar rupiah untuk mendapatkan Kaká. Kaká ditawari gaji bersih 12 juta euro per musim, serta 100% hasil penjualan merchandisenya. Gaji ini bernilai 2,5 kali lipat dari gajinya di Milan. Jika Kaká menerima tawaran Madrid, ia akan menjadi pebola termalhal sepanjang masa, jauh melebihi rekor Zinedine Zidane yang hanya 47 juta euro. Ayah sekaligus agen Kaká, Bosco Leite juga sempat terbang ke Madrid untuk berbicara masalah Kaká. Milan tentu tak setuju melepasnya dengan harga berapapun juga. Madrid akhirnya menyerah. Atas kesetiaan dan loyalitasnya, Milan berjanji menaikkan gaji Kaká.
Prestasi a.c. milan.
Seri A: 17 kali
1901, 1906, 1907, 1950-51, 1954-55, 1956-57, 1958-59, 1961-62, 1967-68, 1978-79, 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1998-99, 2003-2004Piala/Liga Champions: 7 kali
1962-63, 1968-69, 1988-89, 1989-90, 1993-94, 2002-03, 2006-07Piala Italia: 5 kali
1966-67, 1971-72, 1972-73, 1976-77. 2002-03Piala Super Italia: 5 kali
1988, 1992, 1993, 1994, 2004Piala Interkontinental: 3 kali
1969, 1989, 1990Piala Super Eropa: 5 kali
1989, 1990, 1994, 2003, 2007Piala Dunia Antarklub FIFA
2007Piala Winners: 2 kali
1967-68, 1972-73
Pemain-pemain terkenal a.c. milan.
Demetrio Albertini
Jose Altafini
Carlo Ancelotti
Roberto Baggio
Franco Baresi
Oliver Bierhoff
Luther Blissett
Zvonimir Boban
Cafu
Alessandro Costacurta
Hernán Crespo
Renzo De Vecchi
Marcel Desailly
Paolo Di Canio
Roberto Donadoni
Jimmy Greaves
Gunnar Gren
Ruud Gullit
Kurt Hamrin
Filippo Inzaghi
Kaká
Gianluigi Lentini Nils Liedholm
Cesare Maldini
Paolo Maldini
Alessandro Nesta
Gunnar Nordahl
Jean-Pierre Papin
Frank Rijkaard
Gianni Rivera
Rui Costa
Sandro Salvadore
Dejan Savicevic
Juan Alberto Schiaffino
Karl Heinz Schnellinger
Clarence Seedorf
Andriy Shevchenko
Angelo Sormani
Jaap Stam
Giovanni Trapattoni
Marco van Basten
George Weah
Ray Wilkins